Rabu, 02 Desember 2009

slemania

The game isn't the game without its supporters. Suatu pertandingan tidak berarti tanpa kehadiran suporter. Bagi pemain sepakbola, suporter adalah pemberi semangat dan saksi hidup atas pencapaian mereka di lapangan. Bagi klub sepakbola, suporter adalah salah satu sumber keuangan utama selain sponsor dan televisi. Suporter banyak memberi andil bagi pemasukan keuangan klub dengan pembelian tiket maupun souvenir klub.

Saat ini, suporter bukanlah orang yang hanya datang ke stadion untuk duduk dan melihat pertandingan sambil makan kacang. Mereka secara aktif bernyanyi, bergerak, menyalakan kembang api, atau bom asap. Tribun-tribun stadion telah menjadi panggung dari sebuah pentas raksasa yang dilakukan oleh suporter sepakbola.

Yogyakarta saat ini memiliki satu klub yang berkiprah di Divisi Utama Liga Indonesia, yaitu Persatuan Sepakbola Sleman (PSS). Aksi tim berkostum hijau-hijau ini selalu diikuti oleh aksi suporter fanatiknya, yang menyebut diri mereka sebagai Slemania. Secara keseluruhan Slemania memiliki sekitar 7000 anggota dan lebih dari 10.000 simpatisan.

Salah satu bagian dari Slemania adalah Slemaniacyber yang merupakan komunitas slemania yang aktif di dunia internet. Anggota komunitas ini tersebar di berbagai kota seperti Cilegon, Jakarta, Makasar, Surabaya, Banjarmasin, dll. Mereka biasa berinteraksi melalui chatting, mailinglist, dan web Slemania.

Web Slemania dibangun oleh dua mahasiswa Teknik Elektro UGM anggota Slemania Caboel (Cabang Boelaksumur), yaitu Alm. Yudho Wasono & Oggy Sigit Purnawan. Kedua mahasiswa baru yang belum lama mengenal internet tersebut awalnya hanya belajar membuat web. Dengan iseng mereka membeli domain www.slemaniac.com, karena nama-nama lain seperti www.slemania.com, www.slemania.net, dan sebagainya sudah lebih dulu dibajak orang lain.

Setelah itu, mereka bekerjasama dengan anggota Slemania Bulaksumur UGM untuk mengisi web slemania. Akhirnya pada tanggal 29 Mei 2001, web Slemania diluncurkan. Web Slemania menyediakan informasi mengenai kegiatan Slemania, data pemain, info stadion, berita PSS, galeri foto, cerita ringan, buku tamu, forum diskusi, voting, lirik lagu suporter dan kontak pemain.

Web ini akhirnya menjadi tempat ideal bagi anggota Slemania untuk mendapatkan dan bertukar informasi soal PSS dan Slemania. Selain itu juga menjadi tempat yang efektif untuk melakukan evaluasi dan otokritik terhadap aksi-aksi Slemania. Maklum, hampir semua wartawan olahraga kadang enggan untuk melakukan kritik terhadap kelompok suporter sepakbola. Mereka khawatir diserbu para suporter yang tidak sepaham dengan tulisannya.

Sejak didirikan web slemania tercatat sudah diakses oleh sekitar 29.000 pengunjung, sebagian besar anggota Slemania, sebagian lagi dari kelompok suporter lain. Di bukutamu web tersebut diskusi dan curhat hangat seputar sepakbola dan tim PSS menjadi kegiatan sehari-hari. Tak jarang juga menjadi tempat saling mengejek antar kelompok suporter sehingga membuat pengelola web harus bekerja keras untuk menyensornya.

Secara teknis, web slemania dikendalikan dari ruang administrasi web yang serba otomatis. Untuk memasukkan berita baru misalnya, tinggal mengetik tulisan dan pencet tombol upload, dan tulisan sudah diperbarui, persis seperti mengirim email. Kondisi ini memudahkan sepuluh orang pengelola web yang sebagian besar tidak menguasai persoalan - persoalan teknis web.

Namun, sebagai sebuah kegiatan yang tidak memiliki reward & punishment yang jelas, kerja pengelolanya sangat dipengaruhi oleh "suasana hati" yang dirasakan. Jika tim PSS menang, hanya dalam beberapa menit sesudah pertandingan berakhir informasi pertandingan sudah bisa di ketahui lewat web. Sebaliknya jika PSS kalah, informasi baru diupload beberapa hari sesudahnya.

Dana operasional web didapat dari sumbangan donatur, dan penjualan atribut slemania (kaos, stiker, dsb). Web ini menghabiskan sekitar 700 ribu rupiah per tahun yang digunakan untuk domain, sewa hosting dan cuci cetak foto. Biaya operasional lebih irit karena ditopang kegiatan sehari-hari pengelolanya. Untuk koneksi internet misalnya, sejak sebelum mengelola web, para pengelola sudah biasa ke warnet dalam dua atau tiga hari sekali. Terkadang mereka mendapat koneksi gratis dari beberapa penjaga warnet yang ikut menjadi anggota komunitas slemaniacyber.

Sejak April 2002, web slemania berubah alamat menjadi www.slemania.or.id. Menurut Alm. Yudho Wasono, koordinator redaksi, tidak ada alasan khusus soal perubahan ini, selain agar kelihatan lebih "mengindonesia" dan menunjukkan bahwa domain yang digunakan bukan curian. Birokrasi pembelian domain baru ini ternyata lebih rumit dan berbelit daripada pembelian domain yang dulu.

Prosesnya yang memakan waktu berbulan-bulan hampir membuat Yudho frustasi dan putus asa. Sayang, beberapa saat sesudah proses pembelian domain www.slemania.or.id terselesaikan, Yudho Wasono meninggal karena kram perut saat bertanding sepakbola memperkuat fakultasnya di Stadion Madya UGM.

Namun kepergian Yudho tidak lantas membuat web slemania menjadi mati. Web Slemania telah menjadi salah satu kebutuhan hidup semua anggota Slemania. Web Slemania akan selalu ada selama Slemania masih ada. Some people think football is as important as life and death. We can assure them that it is much more serious than that (Bill Shankley, Liverpool).

Slemania Media
www.Slemania.or.id & Buletin KabarSlemania
Web Developer: Oggy Sigit Purnawan
Admin: Feri 'pei' Istanto, Kusuma 'Ajoe' Kinanti, Susilo 'Aris' Nugroho, Hajar 'hjr' Pamundi, Ferry 'phery' Wiharsastro, Sri 'qq' Sutarto, M Wildan Firdausy, Joko Cahyono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar